8 Sifat Ahli Syurga dalam Surat Ali Imran
Surga merupakan tempat yang disediakan Allah SWT sebagai balasan bagi
orang-orang yang mengikuti aturan-Nya. Selama hidup di dunia, manusia
diperintahkan mempersiapkan bekal untuk bisa memasuki tempat terindah
tersebut.
Namun, meski dengan tingkat keimanan tinggi, seseorang tidak akan pernah
tahu dirinya masuk surga atau tidak. Pasalnya penentuan tersebut baru
akan terjadi setelah hari kiamat tiba, yakni pada yaumul hisab atau hari
perhitungan.
Meski demikian, Allah sudah menjelaskan ciri penghuni surga dalam
firman-Nya. Di dalam surat Ali Imran dijelaskan tentang sifat-sifat para
penghuni surga saat masih menjalani kehidupan di dunia. Seperti apa
ciri-cirnya? Berikut ringkasannya.Quran surat Ali Imran merupakan surat ke tiga dalam Alquran yang memiliki 200 ayat. Surat ini termasuk golongan surat Madaniyah atau surat-surat yang turun di kota Madinah. Dalam surat tersebut menceritakan tentang keteladanan keluarga Ali Imran. Beliau adalah ayah dari Ibunda Siti Maryam yang sudah melahirkan Nabi Isa.
Di dalam surat tersebut juga disebutkan tentang ciri-ciri ahli surga. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam ayat 16-17 pada ayat tersebut. Berikut potongan ayat dalam surat Ali Imran yang menjelaskan tentang ciri penghuni surga.
“(Ahli syurga itu ialah) orang-orang yang berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. Yaitu orang-orang yang sabar, orang-orang yang benar, orang-orang yang thaat, orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur”. (QS. Ali Imran: 16-17)
Dari ayat di atas diketahui ada delapan ciri-ciri manusia yang akan menjadi penghuni surga. Seperti apa cirinya:
1. Orang-orang yang beriman kepada Allah
Beriman kepada Allah SWT merupakan pondasi utama bagi seorang Muslim dan menjadi rukun iman yang pertama. Ternyata ini pula lah yang menjadi ciri seseorang yang nantinya dihadiahi surga. Namun perkara beriman tidak hanya sekedar percaya kepada Allah dan Rasul-Nya saja. Lebih dari itu, beriman harus diikuti dengan mempercayai dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan menjalankan dengan amal perbuatan.
2. Orang-orang yang senantiasa beristighfar
Dalam surat tersebut dikatakan oleh para ahli surga “Faghfirlanaa dzunuubanaa”, yang artinya maka ampunilah segala dosa kami. Ini menandakan bahwa orang yang senantiasa memohon ampunan kepada Allah merupakan salah satu ciri penghuni surga.
Seorang ahli surga selalu berpikir bahwa dirinya berlumuran dosa. Sehingga tiada waktu terlewat untuk memohon ampunan kepada Allah. Sehingga Allah mengampuni setiap dosa yang kita lakukan sehari-hari (dosa kecil). Karena sejatinya manusia memanglah menjadi gudangnya dosa.
“Tiap anak Adam itu berbuat salah dan sebaik-baik orang yang bersalah itu adalah orang yang bertaubat”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar (minta ampun) dan bertaubat kepada Allah tiap hari lebih dari tujuh puluh kali”. (HR Bukhari)
3. Orang-orang yang memohon dijauhkan dari api neraka
Penghuni surga juga mempunyai ciri selalu memohon agar Allah menjauhkannya dari siksa api neraka. Alquran sudah menjelaskan bagaimana ganasnya panas api neraka ini. Hal ini menjadi berita yang dipercayai oleh para ahli surga dan membuat mereka takut untuk akan ancaman neraka tersebut.
Tidak hanya sekedar berdoa saja, orang-orang yang memiliki karakter ahli syurga juga mengimbangi doa mereka dengan ikhtiar untuk benar-benar jauh dari api neraka. Mereka akan menjauhi segala perbuatan dosa yang akan menyeretnya ke neraka jahanam.
4. Orang-orang yang sabar
Ciri selanjutnya yang dijelaskan oleh surat Ali Imran ini adalah memiliki karakter yang sabar. Calon penghuni surga memahami bahwa kehidupan di dunia layaknya kisah di dalam film. Ada Allah SWT sebagai sutradara dan produser, sementara manusia layaknya artis yang memerankan setiap peran yang sudah ditetapkan.
Itu mengapa mereka bersabar dengan berbagai rintangan dan cobaan. Semua hal tersebut merupakan ujian kenaikan kelas yang diharapkan meninggikan derajat mereka disisi Allah. Mereka tetap lapang dada dan tidak mengeluh menghadapi kesulitan dan tantangan hidup. Tawakkal ‘alallah, pasrah kepada kehendak dan takdir Allah.
5. Orang-orang yang benar
Yaitu orang-orang yang benar aqidah dan imannya, benar ikrar dan lisannya, benar janji dan amalannya. Ahli syurga memiliki komitmen yang kokoh terhadap kebenaran (al haq). Orang-orang yang seluruh aspek dalam kehidupannya mengacu kepada kebenaran (Al Qur’an) dan orang-orang seperti ini disebut dengan Asshaadiqin.
6. Orang-orang yang taat
Kethaatan bukanlah hal yang dapat diperoleh dengan mudah. Gelar taat yang menempel pada diri manusia juga bukanlah gelar duniawi yang diperoleh dengan materi. Ketaatan adalah hasil dari sebuah proses pengimanan dan pengakuan akan adanya Allah dan eksistensinya dalam kehidupan manusia. Adanya pengakuan kepada Allah melahirkan sikap patuh dan taat atas segala perintah dan larangan Allah.
Dalam Alqur’an surat An Nur ayat 51 dijelaskan, “Sesungguhnya jawaban orang-orang yang beriman bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasulnya agar berhukum di antara mereka ialah ucapan mereka ‘kami dengar dan kami thaat’ dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS An Nur : 51)
7. Orang-orang yang bersedekah di jalan Allah
Ciri lain penghuni surga yang dijelaskan dalam surat Ali Imran adalah mereka yang termasuk orang-orang yang bersedekah di jalan Allah. Mereka ini menyadari bahwa sedekah merupakan investasi kepada Allah tidak akan membuat mereka menjadi miskin. Sikap hidup seperti ini terbentuk karena adanya iman dan taqwa.
8. Orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur
Ciri terakhir yang dijelaskan dalamm surat Ali Imran adalah mereka yang memohon ampun pada waktu sahur. Waktu sahur merupakan waktu sepertiga malam yang biasanya sangat utama dilakukan untuk salat Tahajud dan memiliki banyak keutamaan.
Pada waktu ini berdasarkan hadist Nabi dijelaskan bahwa Allah SWT turun ke langit dunia memberikan rahmat dan ampunan kepada hamba-Hamba-Nya. Nabi pun mencotohkan dengan melakukan berbagai ibadah kepada Allah pada waktu ini.
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Adz Dzariat : 17-18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar